PORTAL SIBER - Kurikulum Merdeka masih menjadi topik hangat yang diperbincangkan di dunia pendidikan Indonesia.
Bagaimana tidak, setelah dilakukan uji coba melalui kurikulum prototipe (nama awal Kurikulum Merdeka) pada Sekolah Penggerak, sekolah non-penggerak, baik negeri maupun swasta dianjurkan menerapkan Kurikulum Merdeka.
Kendati begitu, implementasi Kurikulum Merdeka ini belum bersifat wajib. Sekolah akan diberi kesempatan memilih dari 3 pilihan yang disediakan pemerintah.
Baca Juga: Aduh, Kontraktor Proyek Jalan Alfalah Cibinong Rp 5,7 Miliar Dipanggil KPK
Terkait hal itu, SMAN 1 Leuwisadeng Kabupaten Bogor sendiri memilih implementasi Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran baru 2022-2023.
"Kita sudah melaksanakan In-House Training (IHT) dari administratif sampai pembelajaran sampai dengan modul ajar yang akan dibawa dalam pembelajaran. Jadi, adminiatrasi kita lengkapi sampai menyelesaikan tugas-tugas daripada IHT tersebut," kata Kepala SMAN 1 Leuwisadeng, Dwi Astuti Indriati kepada wartawan baru-baru ini.
Di tempat yang sama, Tata Kurikulum SMAN 1 Leuwisadeng Tati, menyebut, jika melihat perbandingan kurikulum 2013 beban belajar siswa lebih banyak di kurikulum tersebut.
Baca Juga: Setelah Ketua Kadin, Ini 10 Kontraktor Yang Dipanggil KPK Terkait Kasus Ade Yasin
Tetapi, untuk kurikulum yang akan digunakan (Kurikulum Merdeka) itu lebih simpel, efisien dan evektif, dan diharapkan mampu menghasilkan produk anak itu sendiri.
"Tentunya, Kurikulum Merdeka bukan karena alasan ketertinggalan belajar, tetapi mungkin lebih pencapaian anak untuk bisa mencapai tujuan lain," katanya.
Artikel Terkait
KPK Cecar Dua Ajudan Ade Yasin dan Ajudan Maulana Adam Soal Aliran Dana Dari Kontraktor
Pororo Kucing Model Live Tiktok Dikabarkan Hilang, Ada yang Melihatnya disini
Eks Los Daging Pasar Leuwiliang Akan Disulap Jadi Sentra Ikan Hias Bogor Barat
TERBARU, Ini 49 Saksi Suap Laporan Keuangan Pemkab Bogor, Saksi Kontraktor Diusut Soal Pengumpulan Dana
Tertarik Kerjasama, Disparbud dan BPPD Kabupaten Bogor, Pasarkan Destinasi di Ambon, Prov. Maluku
Diduga Kurang Pendengaran, Pria Di Cengkareng Tewas Terserempet Kereta