PORTAL SIBER - Ulama terkemuka asal Persia, Imam Ghazali membedakan puasa menjadi tiga tingkatan berdasarkan makna dan hakikat puasa.
Nah, disebutkan Imam Ghazali dalam Kitab Ihya’ ‘Ulumuddin, ada tiga tingkatan orang berpuasa yaitu puasa umum, puasa khusus dan puasa khususil khusus.
Baca Juga: Kerap Macet, Jalan Bomang Perlu Fly Over di Persimpangan Jampang
Puasa umum adalah orang yang melaksanakan puasa sekadar memenuhi persyaratan ibadah puasa yaitu menahan lapar, dahaga dan menahan nafsu syahwat saja. Puasa umum ini termasuk tingkatan puasa yang paling rendah.
Lalu puasa khusus, puasa tingkatan ini tidak hanya sekadar menahan diri dari makan, minum dan nafsu syahwat saja. Melainkan juga menahan semua anggota tubuh mereka (pendengaran, penglihatan, ucapan, hingga gerak tangan dan kaki) agar tidak melakukan dosa dan maksiat.
Baca Juga: Belasan Tahun Jembatan Cimapag Kecil, Kini Dibangun Ulang dan Dilebarkan
Kemudian yang terakhir puasa khususil khusus. Puasa ini termasuk istimewa yaitu puasa para Nabi, shiddiqin, muqarrabin dan orang-orang salih para kekasih Allah SWT.
Puasa ini menurut Imam Ghazali tidak saja menahan makan, minum, nafsu, indera saja tetapi hati juga berpuasa dari segala cita-cita hina, mampu meninggalkan urusan duniawi, tetapi hanya fokus kepada Allah Subhanabu wa Ta’ala mengharap ridha-Nya.**
Artikel Terkait
Jangan Lupa, Tiga Waktu Doa Mustajab di Bulan Ramadhan
Ada Food Court Gempar, Pengunjung Wisata Alam di Pamijahan tak Perlu Repot Cari Tempat Makan
Camat Cigudeg Minta Warung Makan Beroperasi Jelang Buka Puasa Hingga Imsyak
Pendapatan Masih Minim, Bupati Bogor Belum Serius Urus BUMD
Petani Milenial Ekspansi Pasar Ekspor ke Dubai dan Osaka
Kini, KPM Bebas Belanja Sembako di Warung Mana Saja
Bawa Clurit Hendak Tawuran, Tiga ABG Diamankan Polsek Bojonggede
Jelang Lebaran, Harga Daging Kerbau di Kabupaten Bogor Tembus Rp, 140.000 Per Kilogram